Jumat, 01 Agustus 2014

Belajar saling memahami

Hubungan antar dua manusia atau lebih tidak selalu berjalan mulus,ada kecocokan dan gesekan yg mengakibatkan renggangnya suatu hubungan.Bisa jadi karena setiap pribadi memiliki perbedaan watak dan karakter dan tidak adanya kemampuan untuk menyelaraskan dan saling mengisi perbedaan antar keduanya yg mengakibatkan gagalnya sebuah hubungan,baik itu hubungan antar pasangan,sahabat,teman maupun saudara.

Tidak ada watak yg sempurna dunia ini,masing-masing memiliki kekurangan maupun kelebihan.Setiap pribadi memiliki cara yg berbeda menyikapi sebuah masalah,bisa jadi kata dan maksud yg sama menjadi berbeda maknanya karena cara penyampaian dan penekanan nada bicara yg berbeda.

Seringkali kita merasa habis kesabaran dan terlalu cepat menyimpulkan "tidak ada kecocokan antara kita" karena menemukan perbedaan pada sebuah hubungan.Coba bayangkan jika pasanganmu sama persis dengan dirimu,pastinya yang terlihat adalah photocopy dirimu sendiri.Tuhan menciptakan keindahan dari perbedaan yg masing-masing kita miliki,berbeda bukan berarti tidak bisa hidup bersama dan bahagia.

Untuk memahami watak dan karakter pribadi masing-masing dibutuhkan kesabaran dan hati yg lapang,kesediaan hati untuk saling memaafkan,menerima kekurangan dan kelebihan pasangan.
Jika sikap dan perkataannya menyakitkanmu,ingatkan dirimu tentang kebaikannya.Tambahlah volume sabarmu dan perbaiki sikap mu dengan tanpa bermaksud merendahkan diri sendiri.Ibarat petani yg menebar benih "semakin banyak biji yg kau semai maka akan semakin banyak jumlah panen yg kau dapat".

Memaafkan keburukan orang lain dengan mengingat satu saja kebaikannya akan membuat hidup lebih damai dan nyaman.Tentu saja dengan tetap memastikan tidak memberi ruang untuknya menyakiti lagi.
Pastikan kita selalu dapat bersikap baik,santun dan hormat sehingga kita juga mendapatkan perlakuan yg sama dari oranglain.
Mari berbenah diri.

# Seseorang belumlah dapat dikatakan DEWASA jika ia masih menyalahkan Orangtua,Istri,Suami,Anak dan Lingkungannya atas kegagalan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar