Seperti halnya cerita ku dibawah ini,mengisahkan perjuangan salah seorang BURUH MIGRAN INDONESIA,TKI,TKW atau apalah sebutannya untuk menunaikan tanggungjawab pekerjaannya
dengan maksimal.
Di sebuah sore,seperti biasa Emi menjalani aktifitasnya memetik dan menyirami kebun sayur yg ada di balkoni lantai 3 dan meninggalkan nenek dikamar.setelah selesai dia pun turun dan berencana bersiap-siap untuk menyiapkan menu makan malam.Namun belum sampai Emi menaruh sayuran yg dia petik di dengarnya suara Nenek yg sedang batuk dan Muntah.Emi pun segera berlari dan melihat kondisi nenek,segera diambilkannya tempat sampah untuk menampung muntahan berikutnya,sementara tangan kaki dan sekujur tubuh nenek basah oleh kotoran yg ia keluarkan.Itu hanya sepenggal cerita saja dari Emi,masih banyak Emi-emi yg lain yg mengalami yg lebih dari itu dimana setiap orang berusaha untuk bersabar,bertahan dan terus belajar mencintai pekerjaan dengan melawan kejengkelan,kejenuhan yg luar biasa antara Tanggungjawab pekerjaan dan Kepedulian sosial.
Dengan sigap Emi memapah nenek duduk,mengelap keringat yg mengucur di dahi dan menenangkannya,dipeganginya pundak nenek untuk memberi kekuatan dan ditepuk-tepuk punggungnya untuk memberi kenyamanan.Begitu tenang tanpa emosi ataupun menampakkan rasa jijik melihat kotoran yg memenuhi lantai kamar,perlahan Emi pun mengganti baju kotor nenek dan dia baringkan dengan hati-hati.
Kemudian diambilkannya handuk basah untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yg ada diwajah dan pergelangann tangan nenek,setelah itu Emi mulai membersihkan kotoran-kotoran dilantai hingga bersih dan tak berbau.sesekali nenek berucap lirih,,"Emi,,,,maafkan nenek ya?nenek selalu saja merepotkanmu''.Nenek istirahat saja dulu,ini juga bukan salah nenek tapi karena nenek nggak enak badan,istirahatlah baik-baik Nek,,''Jawab Emi".